Senin, 25 Desember 2017

video pembelajaran minuman halal haram

video pembelajaran minuman halal haram


video ini akan menjelaskan tentang cara menerangkan minuman halal haram kepada anak MI dengan mudah.

infak dan sedekah

Infak dan Sedekah


           Rezeki yang diberikan Allah Swt kepada manusia berbeda-beda. Ada orang yang diberi  rezeki  lebih oleh Allah Swt, ada pula yang disempitkan. Keadaan rezeki seorang hamba sudah ditakdirkan oleh Allah Swt, manusia juga masih diberi kesempatan  untuk  berusaha  seluas-luasnya.  Jika  hal  ini  bisa  kita  laksanakan  dengan  baik  niscaya  Allah  Swt  akan  memberikan  hasil  yang  berupa  harta  benda maupun pahala.
         Dari kelebihan harta yang diberikan Allah kepada kita, sudah sewajarnya dapat digunakan untuk  membantu orang lain  yang masih kekurangan, karena pada dasarnya manusia hidup untuk saling membantu. Allah memerintahkan kita untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan melarang kita tolong menolong dalam kejelekan atau kemungkaran.
        Dalam  Ajaran  Islam  terdapat  ibadah  yang  berkaitan  dengan  tolong  menolong  ini,  yaitu  infak  dan  sedekah.  Perhatikah  firman  Allah  Swt  dalam  Surah al-Baqarah.(Q.S.2)  ayat 261 berikut :
Artinya :
261.   “Perumpamaan   (nafkah   yang   dikeluarkan   oleh)   orang-orang   yang   menafkahkan  hartanya  di  jalan  Allah  adalah  serupa  dengan  sebutir  benih  yang  menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran)  bagi  siapa  yang  Dia  kehendaki.  Dan  Allah  Mahaluas  (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.”
262.  “Orang-orang  yang  menafkahkan  harta-Nya  di  jalan  Allah,  kemudian mereka  tidak  mengiringi  apa  yang  dinafkahkannya  itu  dengan  menyebut-nyebut pemberiannya   dan   dengan   tidak   menyakiti   (perasaan   si   penerima),   mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawa-tiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Al-Baqarah: 261-262)

        Ayat  ini  merupakan  anjuran  dari  Allah  Swt  untuk  hamba-hamba-Nya  supaya  menafkahkan  harta  mereka  di  jalan-Nya.  Termasuk  menafkahkan  hartanya  dalam  meningkatkan  ilmu  yang  bermanfaat,  mengadakan  persiapan  berjihad di jalan-Nya, mempersiapkan para tentara maupun membekali mereka, dan segala macam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kaum muslimin. Kemudian  disusul  berinfak  kepada  orang-orang  yang  membutuhkan.  Kedua  hal  ini  dapat  disatukan  hingga  menjadi  nafkah  untuk  menolong  orang-orang  yang membutuhkan, sekaligus bakti sosial dan ketaatan.
A.  Ketentuan  Infak 
       1.  Pengertian  Infak 
Anak-anak  pasti  sering  mendengar  apa  itu    infak,  dan  pasti  sering  juga  mendengar  kata  sedekah.  Berikut  akan  diuraikan  apakah  yang  dimaksud  dengan infak dan apa yang dimaksud dengan sedekah? Kata infak berasal dari bahasa Arab  yaitu ”infak” menurut bahasa berarti membelanjakan atau menafkahkan.  Menurut  Istilah  Agama  Islam  infak  berarti  menafkahkan  atau  membelanjakan  sebagian  harta  benda  yang  dimiliki  di  jalan  yang  di  ridhoi  Allah  Swt.  Contohnya  menginfakkan  harta  untuk  pembangunan  masjid,  musalla,  madrasah,  untuk  dakwah  Islam,  dan  yang  sejenisnya.  Dengan  demikian  yang  disebut  infak  apabila  kita  membelanjakan  harta  untuk kepentingan agama. Infak adalah perbuatan mulia yang diperintahkan Allah untuk dilaksanakan orang Islam. 
 
        2. Hukum Infak
Adapun hukum adalah sebagai berikut :
Infak wajib diantaranya zakat, kafarat, nadzar, dan lain-lain.
Infak sunnah diantaranya, infak kepada fakir miskin sesama muslim, infak bencana alam, infak kemanusiaan,dan lain-lain.
B.  Ketentuan  Sedekah 
       1.  Pengertian  Sedekah
Sedekah  dari  kata  bahasa  Arab   yang  berarti  sedekah,  derma,  atau  pemberian.  Menurut  Istilah  sedekah  artinya  memberikan  bantuan  atau  pertolongan berupa harta atau lainnya dengan mengharap rida Allah Swt, tanpa  mengharap  imbalan  apapun  dari  manusia.  Memberikan  suatu  jasa  atau bersikap baik kepada orang lain termasuk sedekah. Mendamaikan dua orang yang saling bermusuhan dengan adil juga merupakan sedekah.
Berdasarkan penjelasan di atas, sedekah bersifat umum. Artinya, sedekah tidak hanya diberikan dalam bentuk harta atau uang, tetapi segala sesuatu yang  memberikan  manfaat  kepada  orang  lain  termasuk  sedekah.  Jadi,  pengertian sedekah adalah memberikan sesuatu yang berguna kepada orang lain  atau  lembaga  masyarakat  untuk  dapat  dimanfaatkan  dengan  sebaik-baiknya dengan tulus ikhlas semata-mata hanya mengharap rida dari Allah Swt. Shadaqah adalah ungkapan kejujuran (shidiq) iman seseorang.

       2. Hukum  Sedekah     
Hukum sedekah adalah sunah dan manfaatnya sangat besar, baik untuk diri sendiri maupun untuk meningkatkan kesejahteraan umat. Manfaat sedekah antara lain dapat :
a.    menghindarkan murka Allah Swt. dan menolak bencana akibat perbuatan dosa;
b.   memanjangkan   usia;
c.   mempererat tali persaudaraan;
d.   memperkecil jurang pemisah antara yang kaya dan miskin;
e.    memperlancar   pembangunan   fasilitas   pengembangan   umat   seperti   sekolah, pesantren, rumah sakit, dan sarana ibadah.

       3.  Pembagian  Sedekah.
a.   Sedekah wajib, yaitu sedekah dalam bentuk zakat.
b.   Sedekah sunah, yaitu sedekah yang biasa kita lakukan.
c.     Sedekah     sunah     Muakad     yaitu   sedekah   bentuk   wakaf,   amal jariyah.
d.   Sedekah   mubah   (boleh)   yaitu   berupa   hadiah dan hibah.
Sedekah  dapat  berupa  harta  (uang,  makanan,  pakaian)    tetapi    juga    berupa    tenaga,    jasa,    pemikiran, nasihat, dan sikap.

        4.  Macam  Sedekah.
a.   Sedekah   harta   seperti:   Santunan   kepada   pengemis,   membantu   bencana alam, dll.
b.   Sedekah  sikap  seperti:  tersenyum,  menyambut  tamu  dengan  baik,  menyingkirkan penghalang jalan,
c.   Sedekah  berupa  lisan  seperti:  berbicara  sopan,  mengucapkan  salam,  mengucapkan kalimat thoyibah.
d.  Sedekah  fikiran.
e.   Sedekah   tenaga
Adalagi sedekah yang pahalanya sangat besar dan lebih kekal yaitu sedekah jariyah.  Apabila  yang  di  jariyahkan  masih  dimanfaatkan,  selama  itu  pula  pahalanya tetap mengalir sekalipun yang bersedekah telah meninggal dunia.

        5.  Urutan Pemberian Sedekah
Sedekah dapat disalurkan dengan urutan :
a.   Saudara/keluarga   terdekat.  
b.  Anak-anak  yatim.
c.   Tetangga yang terdekat dan yang jauh.
c.   Sahabat atau teman.
d.  Ibnu sabil, dan lain-lain.

D. Tata Cara Infak dan Sedekah
Keutamaan  dalam  memberikan  suatu  barang  atau  harta  berupa  infak  atau  sedekah sebaiknya diurutkan sebagaimana urutan berikut :
1.  Saudara terdekat / Keluarga
2.  Anak-anak  yatim
3.  Tetangga dekat dan jauh
4.  Sahabat atau teman
5.  Ibnu Sabil dan lain-lain

Sedangkan amal jariah yang berupa tanah atau bangunan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan :
1.  Madrasah atau sekolah
2.  Masjid/  Mushala
3.  Rumah  Sakit
4.  Jalan
5.  Kepentingan lain di jalan Allah Swt.

Perintah Allah dan Nabi Muhamad dalam ajaran Islam untuk bersedekah bersifat umum. Siapapun boleh  melakukan, tetapi agar lebih jelas orang-orang yang diperintahkan untuk berinfak dan bersedekah (syarat infak dan sedekah) sabagai berikut:

1.  Orang yang memiliki harta berlebih
2.  Ikhlas karena Allah Swt
3.  Tidak menyebut-nyebut sedekah/ infak yang telah diperbuat
4.  Tidak menyakiti orang yang menerimanya.

Hal-hal  yang  harus  ada  dalam  berinfak  maupun  bersedekah  (rukun  Infak  dan sedekah) adalah sebagi berikut :
1.  Orang yang memberi Infak/sedekah
2.  Orang yang  menerima Infak/sedekah
3.   Barang yang diinfakkan/disedekahkan milik sendiri dan ada manfaatnya
4.   Ada pernyataan antara pemberi dan penerima infak/sedekah  (ijab qobul)

Di  dalam  berinfak  dan  bersedekah  juga  harus  memperhatikan  hal  yang  berikut ini :
1.   Diharamkannya  mengungkit-ungkit  pemberian,  dan  menyakiti  hati  orang  yang  diberikan  shadaqah  kepadanya, yang  mana  hal  ini  dapat  menghapuskan pahala shadaqah tersebut.
2.   Diharamkannya riya (ingin dilihat oleh orang) dalam beramal shaleh, ini di dapat menghapus pahala ibadah.
3.   Bahwasanya tidak dianggap infak kecuali dari harta milik sendiri bukan harta  milik  orang  lain,  maka  tidak  akan diterima  dan  tidak  mendapat  pahala, kecuali dengan izin yang pemilikinya.
4.   Dengan niat mencari keridaan Allah.
Sumber daya alam

 
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam dan dapat kita manfaatkan. sumber alam ada yang bisa diperbarui dan ada yang tidak bia diperbarui. untuk mengetahui lebih jelas tentang sumberdaya alam, silahkan tonton video di atas.

Minggu, 24 Desember 2017

Belajar Menyenangkan


Belajar adalah suatu kewajiban bahi semua siswa. jadi ayo belajar agar cerdas dan pandai.

Kitab-kitab Allah


Aku Mengimani Kitab-kitab Allah Swt. dan Nabi Yang Menerimanya Ayo, cermati gambar di bawah ini!

Kitab apakah ini? Diturunkan kepada siapakah kitab tersebut? Berbahasa apakah kitab ini? Apa sebutan peristiwa turunnya Kitab Suci ini? Masih ingatkah kalian Rukun Iman yang ketiga?
Beriman kepada Kitab-kitab Allah Swt. merupakan rukun Iman yang ketiga. Yang dimaksud dengan Kitab-kitab Allah adalah Kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada rasul-rasul-Nya sebagai rahmat dan hidayah bagi seluruh umat manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an Surah An-Nisa ayat 136:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”

Kita wajib meyakini keberadaan Kitab-kitab Allah Swt. Diantara Kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya adalah Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur'an. Ayo untuk lebih jelasnya kita cermati Kitab-kitab Allah berikut ini!

1. Kitab Taurat
 
Taurat berbahasa Ibrani yang artinya syariah atau perintah. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS. Isi kitab Taurat adalah keyakinan untuk menyembah Allah Swt. serta larangan menyembah berhala. Di dalam Kitab Taurat ini juga menerangkan tentang kedatangan Nabi Muhammad Saw. sebagai rasul terakhir. Dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 53 Allah Swt. berfirman:
Artinya:“Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.”
2. Kitab Zabur
 
Zabur artinya tulisan. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS. Kitab Zabur berbahasa Qibti berisi tentang beberapa zikir, pengajaran, dan hikmah. Kitab Zabur merupakan petunjuk atau wahyu dari Allah dan berlaku pada umat Bani Israil. Allah Swt. berfirman dalam surah An-Nisa ayat 163 :
Artinya:“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman, dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”
3. Kitab Injil

Kitab Injil diberikan kepada Nabi Isa AS. Kitab Injil berbahasa Yunani yang dalam bahasa Arabnya berarti Albisyarah atau kabar gembira. Kitab Injil diturunkan sebagai pedoman hidup yang berisi tentang keterangan dan ajaran-ajaran yang membenarkan atau memperkuat ajaran yang terdapat dalam Kitab-kitab sebelumnya, yaitu Taurat dan Zabur. Kitab Injil merupakan pedoman bagi kaum Nasrani. Firman Allah Swt. dalam surah Ali Imran ayat 3 :
 
Artinya: “Dia menurunkan Al kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.”
4. Kitab Suci Al-Qur'an
Al-Qur'an artinya bacaan atau yang dibaca. Al-Qur'an adalah wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang berbahasa Arab. Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat2:
Artinya: “Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”
Kitab Al-Qur'an berisi tentang aqidah dan keimanan, penciptaan alam dan manusia, kisah-kisah, hubungan antara manusia dengan Allah Swt. dan petunjuk untuk berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara. Al-Qur'an juga mempunyai nama-nama lain diantaranya:
·           Al-Fur’qan.
·           At-Tanzil.
·           Adz-Dzikru.
·           Al-Kitab.